RAFI DAN SANG PENGUASA SEKOLAH
Hari ini saudara Rafi datang ke rumahnya. Dia datang dari seberang pulau dan akan menginap di rumah Rafi selama seminggu ini. Kebetulan sekarang lagi libur sekolah. Raka namanya. Dia adalah saudara yang sifatnya lumayan barbar.
Pada suatu malam, sehabis makan malam, Raka mengajak Rafi melakukan sesuatu.
Raka : "Woy Rafi, aku pinjam hp mu boleh?"
Rafi : "Buat apa, Rak?"
Raka : "Aku mau prank call teman kamu doang kok."
Rafi : "Apaan tuh."
Raka : "Prank call itu kita prank teman gitu loh dengan telpon."
Rafi : "Ooh."
Raka : "Ini Gizan siapa?"
Rafi : "Itu kelas sebelah."
Raka : "Yaudah kita coba ya."
Nada dering hp pun berbunyi, karena Raka menelepon Gizan. Tiga kali Raka tekan tombol telepon, ditolak semua. Rafi merasa khawatir.
Rafi : "Udah Rak, jangan diterusin lagi."
Raka : "Yaelah, baru tiga kali Raf. Dua kali lagi deh."
Baru Raka selesai berbicara, Gizan langsung chat Rafi.
Gizan : "Apasih ga lucu sumpah!"
Kemudian Rafi pun diblock sama dia.
Rafi : "Tuhkan Rak, aku diblock. Gimana dong? Gara-gara kamu sih."
Raka : "Kamu punya sosmednya ga?"
Rafi : "Plis jangan Rak! Aku gamau punya musuh."
Raka : "Santuy, ini kan Raka."
Raka pun diberikan akun Instagramnya Gizan oleh Rafi. Raka segera DM Gizan. Raka ingin meminta maaf, namun Gizan malah marah-marah. Terjadilah keributan di DM tersebut. Alhasil akun Instagram Raka pun ikut diblock sama Gizan. Rafi merasa kesal dengan perbuatan saudaranya itu. Rafi pun segera bertanya kepada temannya tentang Gizan di grup kelas.
Rafi : "Eh, kalian ada yang kenal Gizan kelas 7D nggak?"
Birza : "Itumah bestie saya hehe."
Rafi : "Tadi saudaraku habis ribut sama dia sampai diblock. Aku mau minta maaf sama dia tapi malah diblock juga."
Birza : "HAH?! KAMU RIBUT SAMA DIA?!"
Rafi : "Emang Gizan kenapa sih?"
Putri : "Ih, si Gizan itu kayak penguasa sekolah tau! Guru aja kadang dilawan!"
Birza : "Betul tuh Put, dia dari SD udah kayak gitu."
Rafi : "Yah jadi gimana dong nasibku? Ini gara-gara saudaraku nih!"
Birza : "Yah, semoga beruntung."
Untung saja Raka pulang besok. Raka sudah berkali-kali meminta maaf kepada Rafi, tapi Rafi tak menghiraukannya. Rafi akhirnya mempunyai dendam terhadap Raka.
Sejak saat itu, Rafi mulai takut saat melalui kelas 7D, karena kelasnya, 7E, ada di sebelahnya. Pernah saat Gizan mengunjungi kelasnya untuk bertemu Birza, Rafi langsung bersembunyi di bawah meja. Saking takutnya dia sama sang penguasa sekolah itu.
Perlahan, Rafi pun mulai memaafkan Raka. Namun tetap saja, ia takut dengan Gizan. Birza menceritakan bahwa dulu ada yang sengaja mengajak ribut Gizan, akhirnya babak belur. Rafi pun semakin takut dengan Gizan.
Singkat cerita, tibalah kenaikan kelas. Wali kelasnya yang lama memberi daftar siswa kelas 8 yang baru. Ternyata, sekarang kelas di rolling. Pada saat Rafi membuka daftar tersebut, ia melihat bahwa...
Ia sekelas sama Gizan!
Rafi mendadak menjadi sangat gelisah. Ia tak bisa tidur saat malam itu. Rafi memikirkan bagaimana nasibnya. Apakah ia akan babak belur?
Tibalah hari pertama sekolah. Saat Rafi masuk kelas, ternyata Gizan belum datang. Ternyata, Gizan sakit sehingga tak bisa hadir. Rafi pun bersyukur. Pada hari itu, wali kelas yang baru hanya menyuruh mereka berkenalan, memilih ketua kelas, dan menulis jadwal.
Namun besoknya, saat Rafi mau masuk ke kelas, ternyata ada Gizan yang sedang duduk tenang. "Loh, kok dia duduk di sebelahku?" Dia baru ingat. Kemarin bangku sebelahnya kosong, jadi Gizan duduk disitu deh. Dengan cemas, Rafi pun menaruh tasnya di sebelah Gizan.
Rafi : "Gizan ya?"
Gizan : "Iya."
Walaupun hanya berbicara sepatah kata, jantung Rafi berdetak kencang. Apa yang akan dilakukan Gizan terhadapnya?
Rafi : "Gizan, aku minta maaf ya."
Gizan : "Lho, minta maaf kenapa?"
Rafi : "Eh, gapapa."
Ternyata, Gizan tak semenakutkan itu. Gizan sering mengajak ngobrol Rafi. Saat istirahat Gizan juga mengajak Rafi makan bersama. Tak lama mereka pun menjadi akrab.
Rafi penasaran mengapa Gizan menjadi baik kepadanya. Padahal dahulu Rafi, lebih tepatnya saudaranya, mengajak ribut dia. Karenanya, Rafi mengajak Gizan bicara empat mata.
Rafi : "Gizan, aku mau nanya boleh?"
Gizan : "Boleh, emang mau nanya apaan?"
Rafi : "Kamu masih ingat nggak waktu dulu kamu di prank call?
Gizan : "Waktu kapan?"
Rafi : "Pas libur tahun baru lho."
Gizan : "Ooh, yang itu."
Rafi : "Kok kamu nggak marah sih ke aku? Padahal katanya kamu kalau ada yang ngajak ribut..."
Gizan : "Itu kan dulu. Sekarang aku dah tobat. Aku juga ngerti kok kalau yang telepon itu saudara kamu. Terus juga yang ngajak ribut kan saudaramu, bukan kamu. Ngapain aku marah sama kamu?"
Rafi : Ëh, iya juga ya. Hehehe."
Gizan : "Yaudah yuk kita jajan batagor!"
Birza pun sampai heran melihat Gizan yang sekarang sangat akrab sama Rafi.
Singkat cerita, pada saat libur tahun baru, giliran Rafi yang mengunjungi rumah Raka.
Rafi : "Mah, nanti kan kita ke rumahnya Raka. Aku boleh ngajak temanku nggak mah?"
Mama Rafi : "Boleh, tapi temanmu harus izin dulu sama orang tuanya. Soalnya kan kita mau naik pesawat."
Rafi : "Oke mah!"
Rafi segera membuka WhatsApp untuk chat Gizan.
Rafi : "Gizan, kamu nanti libur sekolah mau ngapain?"
Gizan : "Aku nggak kemana-mana sih Raf. Paling cuma main bola sama teman rumah."
Rafi : "Ooh. Kamu mau ikut aku jalan-jalan nggak?"
Gizan : "Wah, mau! Mau kemana emang?"
Rafi : "Mau ke Palembang, ke rumah saudaraku."
Gizan : "Ooh, mau berangkat kapan?"
Rafi : "Seminggu lagi. Kamu udah izin orang tuamu belum?"
Gizan : "Nanti aku izin."
Rafi : "Oke, kabarin yaa, soalnya mamaku mau pesan tiketnya nih."
Gizan : "Siap!"
Beberarpa menit kemudian, Gizan mengabarkan bahwa ia diizinkan. Rafi pun segera memberitahu mamanya, lalu mamanya segera memesan tiket pesawat.
Seminggu kemudian, mereka tiba di bandara untuk naik pesawat. Rafi membuat Story Instagram yang isinya foto Rafi dan Gizan. Birza yang melihatnya iseng chat si Rafi.
Birza : "Wah, sekarang mau liburan nih ama si Gizan."
Rafi : "Hehehe, iya Ja."
Birza : "Jadi ingat waktu dulu kamu prank call si Gizan sampai diblock, sekarang udah jadi sahabat aja, hahaha."
Rafi : "Jujur aja Ja, aku juga awalnya takut lho. Ternyata dia udah tobat hehe. Yaudah Ja, aku berangkat dulu ya, mau pulkam."
Birza : "Siap."
Keluarga Rafi dan Gizan segera masuk pesawat. Saat di perjalanan, Rafi mengobrol dengan Gizan.
Rafi : "Eh Gizan, kamu tahu nggak kita mau pergi ke rumah saudaraku yang mana?"
Gizan : "Emang yang mana?"
Rafi : "Yang tahun lalu ribut sama kamu lho."
Gizan : "Ooh, yang itu."
Rafi : "Nanti kamu balas dendam Zan sama dia, hehehe."
Gizan : "Hayuk!"
Akhirnya mereka tiba di rumahnya Raka. Rafi pun mengetuk pintu.
Rafi : "Assalamualaikum!"
Raka : "Waalaikumussalam. Rafi kan ya?"
Raka pun membukakan pintu.
Rafi : "Rak, orang tuamu kemana?"
Raka : "Ooh, lagi ngaji. Eh ini temanmu ya?"
Rafi : "Iya. Kenalan dong."
Raka : "Aku Raka."
Gizan : "Aku Gizan, salam kenal."
Raka : "Eh, Gizan?"
Rafi : "Hayolo Rak, siap-siap!"
Akhirnya Gizan balas dendam dengan Raka. Dengan cara?
Perang Bantal.
TAMAT
Komentar
Posting Komentar