KEHANCURAN TIM ARAB GUNDUL
Cerita ini adalah cerita yang di The New Arab Gundul ya.
Hai! Jika kalian melihat postingan ini berarti The New Arab Gundul sudah sampai episode 300 atau lebih. Karena, cerita kehancuran tim Arab Gundul berlangsung di rentang episode 201-300. Cerita ini tersebar di antara episode antara 201-300, ada yang tersurat, dan ada yang tersirat. Postingan ini akan mengkompilasi seluruh episode yang berkaitan dengan kehancuran tim Arab Gundul.
DAFTAR EPISODE :
1. Episode 240 - Agha Datang!
2. Episode 244 - Buku Horror
3. Episode 246 - Hmm...
4. Episode 247 - 70 Or 17?
5. Episode 248 - Teman Baru Putra
6. Episode 249 - Tongkrongan Toxic Putra
7. Episode 250 - Rencana Arab Gundul
8. Episode 251 - Sekolah Dodo Dibakar
9. Episode 252 - Putra Berulah Lagi?
10. Episode 259 - Bagaimana Dengan Tongkrongan Putra?
11. Episode 260 - Rencana Putra
12. Episode 270 - Putra sang Penghasut
13. Episode 285 - Raka?
14. Episode 291 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 1
15. Episode 292 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 2
16. Episode 293 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 3
17. Episode 294 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 4
18. Episode 295 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 5
19. Episode 296 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 6
20. Episode 297 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 7
21. Episode 298 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 8
22. Episode 299 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 9
23. Episode 300 - Memecahkan Misteri Terpecahnya Arab Gundul Part 10
Setelah Rizal dikalahkan oleh Putra untuk kedua kalinya [baca episode Ali dan Rizal berantem]; Rizal pun mempunyai dendam kepada Putra. Rizal pun melakukan segala cara agar tim Putra / Arab Gundul hancur dan ia menang. Namun...
Agha : Assalamualaikum! Ini rumah Dodo kan?
Dodo : Wa'alaikumussalam. Eh guys, Agha udah dateng!
Semua : Yes!
Aji : Gimana Gha, disana?
Agha : Ih, asri banget dah! Seger. Btw, ini siapa aja?
Agha : Ih, asri banget dah! Seger. Btw, ini siapa aja?
Rulea : Oh iya, belum dikenalin. Ini Rizal, yang ini Alffy.
Ali : Rizal itu kelas sebelah, Alffy itu murid baru.
Rizal dan Alffy : Yep.
Agha : Oalah. Gimana kalian tanpa aku nih?
Dodo : Ya, biasa aja sih jujur. Oiya, tahu ga si Ali pernah ribut sama Rizal loh!
Aji : Haha, iya. Malah kami yang kena.
Aji : Haha, iya. Malah kami yang kena.
Dodo : Untungnya sekarang udah baikan sih.
Rizal : Iya betul. (Hm, belum tahu aja mereka, hahahahaha)
Agha : Eh maaf ya. Aku cuma bisa mampir sebentar. Soalnya habis ini aku harus pergi lagi.
Dodo : Gapapa Gha. Yaudah, dadah!
Agha : Babay!
Ternyata, diam-diam Rizal telah membuat suatu rencana. Yaitu mengajak ribut beberapa temannya, yaitu Alffy dan Putu.
Alffy lagi telponan dengan Rizal.
Alffy : Rizal, nonton film horror yuk!
Rizal : Ga ah bro, sekarang gua sukanya baca buku horror. Soalnya biar imajinasi kita lebih serem.
Alffy : Yaudah Jal, bawa kesini dong bukunya.
Rizal : Ya, bentar.
Rizal : Ini Fi, bukunya. Lihat noh, judulnya "TETANGGA HANTU".
Alffy : Wah, serem nih. Boleh aku pinjem ga?
Rizal : Pinjem? Belilah dari gua.
Rizal : Pinjem? Belilah dari gua.
Alffy : Yaudah, harganya berapa?
Rizal : 300 ribu.
Alffy : Mahal amat.
Rizal : Iyalah, kan ini bestseller. Susah carinya.
Alffy : Oh, yaudah. Ini duitnya.
Rizal : Ya. Btw bukunya serem banget loh, apalagi halaman terakhirnya. Duh, paling serem! Pokoknya lu jangan sampe baca ya! Gua ga tanggung jawab ye.
Alffy : Iya bro.
Alffy : Iya bro.
Alffy : Wah, bener kata Rizal, ternyata serem banget bukunya. Tapi halaman terakhirnya paling horror. Baca jangan ya? Yaudahlah baca aja!
Ternyata, halaman terakhirnya...
"Harga : 38.000"
Alffy : HUAAAA. AKU DIBOONGIN!!
Rizal yang mengintip hanya bisa tertawa.
Karena mengeluarkan uang banyak hanya untuk ditipu, Alffy pun mengadu ke Gilang.
Alffy : Gilang...
Gilang : Kenapa, Fi?
Alffy : Aku abis diboongin sama si Rizal..
Alffy : Aku abis diboongin sama si Rizal..
Gilang : Diboongin gimana?
Alffy : Kan aku beli buku horror dari Rizal, dibilang harganya 300 ribu. Padahal cuma 38 ribu...
Gilang : Wah, kok parah ya?
Alffy : Mana ayahku kerja di luar, terus aku cuma dikasih 1 juta, terus sebelumnya udah sisa 350 ribu...
Gilang : Wah kalau gitu uangmu sisa 50 ribu dong.
Alffy : Iya, bantuin aku dong Lang...
Gilang : Udah yuk, kita jauhin si Rizal aja! Udah, nanti kamu tinggal di rumahku aja.
Alffy : Iya Gilang, makasih...
Sementara, si Rizal yang sedang mengintip mereka berdua...
Rizal : Wah, seru nih. Ada yang musuhan sama gua. Ckckckckck.
Rizal masih belum puas hanya ngajak ribut Alffy, akhirnya Rizal ngajak ribut Putu.
Putu : And darling I will be loving you, 'till we seventeen...
Rizal : Seventy keles.
Putu : Seventeen!
Rizal : Seventy!
Rizal : Seventy!
Putu : Udahlah, tanya google aja.
Rizal : Oke google, lirik lagu Thinking Out Loud.
Google : And darling I will be loving you, 'till we seventy.
Rizal : Seventy kan? Bener kata gua. Lu tuh go***k banget dah. Yang bener itu seventy! Huuh!
Putu : Apasih Jal. Dahlah. Males gue.
Rizal : Yaudah sono pergi!
Putu : Sebel, masa lu gitu doang ngomel.
Oke, cukup dengan POV Rizal, sekarang ayo kita ke POV Dodo dan teman-teman.
Dodo merasa ada yang aneh dengan Putra, karena semakin hari Putra semakin menjauh. Dodo pun membicarakan hal ini kepada teman-temannya.
Dodo : Eh, kalian ngerasa ga sih kalau Putra menjauh dari kita?
Reku : Iya. Kemarin...
Reku : Iya. Kemarin...
flashback...
Reku : Put, mau kemane?
Putra : Mau maen.
Reku : Sama siapa?
Putra : Sama tongkrongan lah bro.
Putra : Sama tongkrongan lah bro.
Reku : Ooh. Yaudah.
Aji : Iya ih, kok Putra lebih sering main sama tongkrongannya sih?
Raka : Iya dah, udah gitu si Gilang sama Alffy kemana juga nih?
Dodo : Mereka kesel sama si Rizal kayaknya.
Reku : Lah, terus kenapa mereka juga jauhin kita?
Dodo : Udahlah, itu nanti aja.
Ali ingin mengetes teori mereka. Ali mengajak mabar Putra.
Ali : Put, mabar yuk!
Putra : Ga, gue mau mabar sama temen gue nih.
Putra : Ga, gue mau mabar sama temen gue nih.
Ali : Ayolah, udah lama nih kita ga mabar.
Putra : Berisik lu!
Ali : Gimana guys, Putra kayaknya kesel dengan kita.
Dodo : Emang kita ngapain ya?
Raka : Guys, ternyata tongkrongannya si Putra toxic banget tauk!
Dodo : Iyakah?
Raka : Guys, ternyata tongkrongannya si Putra toxic banget tauk!
Dodo : Iyakah?
Raka : Iya jir, udah toxic mulu main ML, udah gitu mereka tawuran, coret-coret dinding, sama rusakin fasilitas umum!
Ali : Hah, kok Putra jadi gini sih?
Dodo : Pasti karena pengaruh teman-temannya!
Reku : Makanya. Kita harus hentikan Putra!
Dodo : Mau gimana? Tau sendiri kan Putra tuh kayak apa.
Dodo : Mau gimana? Tau sendiri kan Putra tuh kayak apa.
Raka : Iya juga ya, pasti kita yang kalah.
Dodo mendapatkan ide.
Dodo : Ahah! Minta tolong Rizal!
Raka : Yes! Rizal is comparable with Putra!
Ali : Hah? Gak bisa bahasa Inggris.
Raka : Yes! Rizal is comparable with Putra!
Ali : Hah? Gak bisa bahasa Inggris.
Dodo : Maksudnya sebanding gitu.
Ali : Yaudah, tolong ya Do.
Dodo : Oke, aku datengin Rizal dulu ya.
Dodo pun datang ke rumah Rizal.
Dodo : Rijal...
Rizal : Apa?
Dodo : Bantuin gua dong.
Rizal : Apaan?
Dodo : Gini Jal, jadi si Putra masuk ke tongkrongan yang salah. Tongkrongannya tuh toxic banget.
Rizal : Ooh, itu mah EZ! Gua bisa bantu.
Dodo : Tolongin ya Jal... Gua ga berani kalau sama Putra.
Rizal : Sip!
Setelah itu, Dodo pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Dodo menyetel TV. Lalu Dodo menonton berita yang penting.
"Berita terkini. Sekumpulan anak remaja membakar SMPN 4 NUSANTARA pada jam 2 siang ini."
Dodo : Hah, itu kan sekolahku! Kok parah bener sih yang membakar! Siapa dah??
"Pelakunya adalah remaja yang berusia 14 tahun dan sisanya 18 tahun. Pelakunya berinisial P, R, T, dan G."
Dodo segera memberitahu kabar ini kepada temannya.
Dodo : Eh, sekolah kita kebakaran!
Raka : Dah tahu. Itu karena dibakar sama remaja.
David : Mungkin mereka benci sama sekolah kali.
Dodo : Nah loh, terus kita sekolahnya gimana?
Aji : Eh, gua lihat siapa yang bakar sekolah kita!
Dodo : Siapa Ji?
Aji : Pelakunya...
David : Plis Ji, jangan digantung.
Aji : ... Tongkrongannya PUTRA!
David : Wadaw!
Dodo : Haduh, kok Putra begini sih?
Raka : Ji, emang tahu ga tongkrongan Putra itu siapa aja?
Raka : Ji, emang tahu ga tongkrongan Putra itu siapa aja?
Aji : Itu, Gani, Rian, sama Trian!
Dodo pun segera pergi menuju Rizal untuk mengabarkan hal itu.
Dodo : Rizal! Gimana nih? Si Putra bakar sekolah kita!
Rizal : ITU PUTRA?! Yang diberita barusan?
Rizal : ITU PUTRA?! Yang diberita barusan?
Dodo : Iya, terus sama pembully yang terkenal dulu!
Rizal : Wah, kalau gitu gua ah gak berani bro, sori.
Dodo : Yah, yaudahlah.
Rizal : Hm. Kayaknya sesuai rencana nih.
Karena kelakuan mereka, tongkrongan Putra dipenjara selama 15 tahun.
Tim Arab Gundul sudah tak berani menjenguk mereka. Namun, Arab Gundul selalu melihat Gilang, Alffy dan Putu menjenguk mereka. Ada apa gerangan?
Dodo bertanya kepada Gilang. Namun, Gilang tak menjawab. Begitu juga dengan Alffy dan Putu. Sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu.
Dodo yang penasaran kemudian diam-diam pergi ke penjara mereka dan menguping pembicaraan mereka.
Alffy : Putra, lu kan dipenjara. Terus bagaimana dengan rencana kita?
Gilang : Iya. Jadi gimana nih?
Gilang : Iya. Jadi gimana nih?
Putra : Begini aja. Kalian harus mengikuti pelatihan bela diri.
Putu : Ini gapapa tanpa lu Put?
Putra : Gapapa. Pokoknya kita harus bisa memusnahkan si Rizal itu.
Alffy : Siap Put.
Dodo langsung berlari pulang agar tidak ketahuan.
Di tengah perjalanan, Dodo bertemu dengan Putu.
Putu : Woi Do!
Dodo : Eh.
Dodo : Eh.
Putu : Hehe. Gua tau lu tadi ngintip kan?
Dodo : Eh, iya. Hehehe.
Putu : Gapapa.
Dodo : Eh, gua mau nanya. Kenapa kalian mau musnahin si Rizal?
Putu : Ooh. Itu karena si Rizal nya sendiri!
Dodo : Lho, emang si Rizal berulah lagi? Bukannya terakhir udah baikan ya?
Dodo : Lho, emang si Rizal berulah lagi? Bukannya terakhir udah baikan ya?
Putu : Itu yang lu gatau. Si Rizal bikin ulah sama si Alffy sama gua.
Dodo : Bikin ulah apa?
Putu : Kemaren si Rizal emosian bener ama gua cuma gara-gara salah lirik lagu.
Dodo : Ya kan emang sifatnya rada emosian sih.
Putu : Udah gitu, si Alffy disuruh bayar 300 ribu buat beli buku, padahal harga bukunya cuma 38 ribu. Padahal lu tahu sendiri kan, si Alffy itu tinggal sendirian di rumah. Ibunya udah meninggal, bapaknya kerja di luar kota.
Dodo : HAH, jadi selama ini begitu?!
Putu : Iya, makanya kami cerita sama Putra. Si Putra geram banget. Jadi deh kayak sekarang.
Dodo : Oalah. Tapi kok harus sampai membakar sekolah kita sih?
Putu : Kalo soal itu gua gatau, Do.
Dodo : Yaudah Put, makasih infonya.
Putu : Siap, Do! Yaudah gua mau daftar pelatihan pencak silat ah!
Dodo : Bagus.
Dodo : Bagus.
Dodo segera pulang ke rumah dan beristirahat. Malamnya, Dodo memikirkan sesuatu. Dodo penasaran mengapa hubungannya dengan Putu, Gilang, dan Alffy semakin merenggang.
Lalu David... Iqbal... Kayaknya juga ikut menjauh ya?
Paginya, Dodo melihat mereka ada di luar.
Dodo : Halo Put! Lang! Fi! Pid! Bal!
...
Aji pun datang.
Dodo : Aji, kayaknya mereka udah ga peduli deh. Daritadi aku panggilin malah dikacangin doang.
Aji : Lu tuh terlalu overthinking deh.
Dodo : Bukan gitu. Kemaren kan gua nguping penbicaraannya Putu, Gilang, sama Alffy ke Putra di penjara. Mereka kayaknya kesel banget ama Rizal.
Aji : Ooh, pantes aja lu overthinking kayak gini.
Dodo : Yuk kita nguping lagi di penjaranya Putra yuk!
Aji : Setuju.
Aji : Setuju.
Dodo dan Aji pun diam-diam pergi ke penjaranya Putra, namun gak sampai masuk. Disana, ada Putu, Gilang, Alffy, David, dan Iqbal!
Putra : Pokoknya, kalian harus mulai menjauh dari Arab Gundul. Kalian tahu sendiri kan, si Rizal itu berteman baik sama Arab Gundul.
Mereka Berlima : Siap Put.
Dodo dan Aji : Ooh, jadi itu alasannya. Eh, mereka mau pulang. Yuk kabur.
Diperjalanan, Dodo dan Aji pun berdiskusi.
Dodo : Aduh, gimana dong. Makin banyak nih yang menjauh dari kita.
Aji : Iya nih, padahal kan salahnya Rizal.
Dodo : Putra ama Rizal mah sama aja. Ga bisa nahan emosi.
Aji : Iya, pokoknya kita harus cari cara biar kembali seperti semula!
Dodo : Tapi gimana ya caranya?
Aji : Udah ah, kita nongki dulu yuk di Mekdi.
Dodo : Ayo!
Besoknya, Dodo dan Rulea sedang mengobrol di teras rumah.
Dodo : Eh Rul, si Raka perasaan ga keliatan deh daritadi.
Rulea : Tadi kan Raka ke taman. Yuk kita kesana!
Dodo : Yuk!
Dodo : Yuk!
Mereka pun pergi ke taman.
Rulea : Dodo, lihat tuh si Raka!
Dodo : Kenapa, Rul?
Rulea : Dia lagi ngobrol sama Reku, eh bukan! Bajunya ditarik!
Dodo : Hah?! Raka diapain sama Reku?
Dodo : Hah?! Raka diapain sama Reku?
Rulea : Didorong woy... Udah ah kita pulang sebelum ketahuan.
Dodo : Iya.
Sesampainya di rumah...
Dodo : Capek juga ya.
Rulea : Iya.
Raka : Do... Rul... Gua tadi abis dibully Reku...
Dodo : Iya, tadi aku liat kamu sama Reku..
Rulea : Reku kok gitu sekarang?
Raka : Gatau, tadi dia maksa-maksa gua jauhin kalian, apa jangan-jangan dia kehasut Putra?
Dodo : Putra? Oiya! Bisa jadi.
Rulea : Reku sekarang udah terhasut sama Putra, gimana dong?
Dodo : Putra kok gampang banget sih, ngehasut orang?
Aji : Apa jangan-jangan gara-gara Rizal?
Raka : Eh Aji, ngagetin aja.
Dodo : Apa hubungannya Putra ama Rizal? Jelas-jelas yang ngehasut Putra.
Aji : Gua tahu sifatnya Rizal, bray. Dia itu kalo udah dendam sama seseorang, dia akan melakukan segala cara agar kehidupan orang itu hancur!
Rulea : Anjir... Berarti Rizal dendam gitu ke Putra? Kenapa?
Dodo : Pasti karena waktu kami berantem dulu, kan yang menang Putra. Jadi...
Aji : Rizal ternyata masih menyimpan dendam ke Putra!
Raka : Ooh, jadi Rizal membuat hidup Putra hancur gitu, dengan cara mempengaruhi pikirannya untuk melakukan hal-hal yang jahat kayak bakar sekolah kita dulu?
Aji : Seratus.
Raka : Tapi kok kita juga yang kena?
Dodo : Guys, gimana kalau kita selidiki kasus ini besok? Sekarang ayo kita makan malam!
Raka, Aji, Rulea : Ayo!
Raka, Aji, Rulea : Ayo!
Besoknya, Dodo, Rulea, Aji dan Raka kembali berkumpul untuk lanjut membahas misteri itu.
Dodo : Ayo kita lanjutin yang kemaren.
Aji : Eh, kemaren obrolan kita sampe mana ya?
Raka : Itu, tentang Putra dan Rizal.
Aji : Oh iya. Jadi, Rizal itu mempengaruhi pikiran Putra biar dia terpengaruh pergaulan yang buruk dan jahat.
Dodo : Nah, pertanyaannya, gimana caranya Rizal melakukan hal itu, dan kenapa teman-teman kita juga terpengaruh?
Ali : Halo guys, lagi ngomongin apa nih?
Rulea : Ini loh Li, tentang teman-teman kita. Putra dan Rizal.
Rulea : Ini loh Li, tentang teman-teman kita. Putra dan Rizal.
Ali : Ooh. Aku ikut dengerin boleh?
Raka : Boleh banget, Li!
Raka : Boleh banget, Li!
Ali : Oke. Ayo lanjutin.
Aji : Selama gua hidup berteman dengan Rizal selama kurang lebih 6 tahun, mungkin aja Rizal melakukannya lewat dukun...
Rulea : Astaghfirullah.
Dodo : Buset! Rizal minta gitu ke dukunnya buat ngancurin kehidupan Putra?
Raka : Mungkin bukan kehidupan Putra doang Do, tapi tim kita juga...
Aji : Bisa jadi. Pasti masih dendam gara-gara tawuran kita dulu.
Dodo : Gara-gara lu sih Li, jadi gini deh.
Ali : Yah, itu mah masalah lama, jangan diingetin lagi lah.
Raka : Tau nih Ali, malah ngajak ribut Rizal. Sekarang masalahnya jadi separah ini.
Ali : Ya maaf semuanya, aku kan mikirnya Rizal udah maafin kita...
Aji : Udahlah, masalah yang berlalu biarlah berlalu. Sekarang kita harus memikirkan cara agar tim kita kembali lagi seperti semula, dan buat Rizal tobat!
Dodo : Gimana kalau kita cari dukun satu-persatu? Siapa tahu ada dari mereka yang tahu Rizal.
Dodo : Gimana kalau kita cari dukun satu-persatu? Siapa tahu ada dari mereka yang tahu Rizal.
Raka : Kecapekan lah kalo begitu. Apa kita minta dukun lain buat melakukannya?
Ali : Wah, takutnya kalo mantranya tabrakan jadinya kacau deh...
Raka : Iya juga ya.
Rulea : Mau nggak mau kita harus nyari satu-satu deh.
Dodo : Gimana, sebelum itu kita dinner siang, yuk!
Ali : Makan siang, Do...
Mereka pun makan siang. Setelah makan siang, Dodo, Ali, Aji, Rulea, dan Raka segera berangkat.
Dodo : Hasil pencarian google menunjukkan, ada 4 tempat dukun di sekitar kita.
Raka : Keren Do, sampe searching di google!
Dodo : Haha. Ayo kita cari!
Dodo : Haha. Ayo kita cari!
Tempat dukun pertama.
Dodo : Ini nih tempatnya.
Ali : Dukun sehat dan ceria?
Dodo : Ya coba aja. Ayo masuk!
Dodo : Assalamualaikum.
Dukun 1 : Waalaikumsalam. Ayo, silahkan masuk. Adek ada perlu apa sama saya?
Dodo : Bapak, apakah bapak pernah melihat seorang anak masuk kesini?
Dukun 1 : Hem, anak yang mana ya?
Aji : Namanya Rizal, kira-kira seumuran dengan saya.
Aji : Namanya Rizal, kira-kira seumuran dengan saya.
Dukun 1 : Wah, iya. Dua bulan yang lalu dia kesini.
Dodo : Nama lengkapnya siapa bapak?
Dukun 1 : Rizal Pahlevi.
Aji : Bukan yang itu pak. Ada lagi nggak selain dia?
Dukun 1 : Nggak ada.
Dukun 1 : Nggak ada.
Dodo : Yah, yaudah bapak. Makasih ya. Wassalamualaikum.
Dukun 1 : Iya, sama-sama. Waalaikumsalam.
Dodo dan Aji pun keluar dari tempat itu.
Ali : Gimana?
Dodo : Gaada. Kita harus cari lagi tempat dukun yang lain.
Rulea : Do, gimana kalo kita naik angkot aja? Aku capek banget karena jalan kaki dari rumah...
Dodo : Busway juga boleh, soalnya tempat kedua tempatnya dekat dengan halte. Ayo, tuh disitu haltenya.
Raka : Disitu tempat keduanya?
Dodo : Bukan, tempatnya jauh dari sini. Makanya kita naik busway aja.
Raka : Oke!
Mereka pun menaiki busway menuju tempat dukun kedua.
Dodo : Nah ini haltenya. Ayo keluar!
Raka, Rulea, Ali, Aji : Oke.
Mereka keluar dari halte itu dan menuju tempat dukun yang kedua.
Dodo : Ini tempatnya.
Rulea : Do, yakin ini tempatnya? Tulisannya aja klinik...
Dodo : Coba aja kita masuk.
Aji : Tuh kan, beneran klinik.
Dodo : Kayaknya salah deh. Coba aku tanya dulu ya.
Rulea : Fix salah ini mah.
Sesaat kemudian...
Aji : Gimana, Do?
Dodo : Bener cuy, disini tempatnya. Tapi kita harus ke lantai 8 dulu.
Ali : Sip. Kita naik lift aja ya.
Dodo : Oke.
Di lift...
Raka : Lho, Do, ini gaada lantai 8. Paling tinggi lantai 6.
Dodo : Coba aja pencet lantai 6.
Raka : Nah, udah kupencet. Ali!
Ali : Yah, maaf aku kepencet lantai 2...
Dodo : Yah, gapapa lah.
Ternyata, lift ngeskip lantai 2. Terus juga ngeskip lantai 6. Ada apa ini?
Dodo : Eh, angkanya angka 8 lho, padahal kan cuma sampai lantai 6.
Ali : Lift angker hiii.
Dodo : Udah yuk, keluar. Siapa tahu dukunnya disini.
Dukun 2 : Assalamualaikum. Ada perlu apa kalian kemari?
Dodo : Pak, bapak pernah nggak ada seorang anak yang datang kesini?
Dukun 2 : Jawab salam dulu dong.
Dodo : Waalaikumsalam.
Dukun 2 : Oke. Anak yang kayak gimana?
Dodo : Namanya Rizal, kira-kira seumuran saya.
Dukun 2 : Ooh, ada-ada. Nama lengkapnya Muhammad Fahrizal Nugroho.
Dodo : Aji, sini deh.
Aji : Napa, Do?
Dodo : Nama lengkapnya Rizal siapa? Muhammad Fahrizal Pratama, Permana, Nugroho, Sasongko, Simanjuntak, atau apa?
Dodo : Nama lengkapnya Rizal siapa? Muhammad Fahrizal Pratama, Permana, Nugroho, Sasongko, Simanjuntak, atau apa?
Aji : Nugroho hehe.
Dodo : Wah, bener pak! Dia minta apa kesini?
Dukun 2 : Wah, itu rahasia. Silahkan tanya ke orangnya.
Dodo : Siap pak. Oiya, keluarnya lewat mana?
Dukun 2 : Ke kiri aja terus. Ntar tembusnya gerbang utama.
Dodo : Baik pak, makasih. Wassalamualaikum.
Dukun 2 : Waalaikumsalam.
Ali : Dodo, ini emang klinik angker ya.
Dodo : Hehe.
Akhirnya teori mereka terbukti. Rizal beneran pergi ke dukun. Hal yang akan mereka lakukan selanjutnya? Menginterogasi Rizal tentang hal ini. Tapi karena kecapekan, Rulea dan Raka pulang duluan. Jadi, hanya Dodo, Aji, dan Ali yang ikut ke rumah Rizal.
Dodo : Aji, lu yang teriak, gua yang buka pintu ya.
Aji : Oke. Rizal, assalamualaikum!
Rizal : Waalaikumsalam. Eh, udah lama kalian nggak main. Ayo masuk :)
Rizal : Waalaikumsalam. Eh, udah lama kalian nggak main. Ayo masuk :)
Ali : Iya, Jal.
Dodo : Rizal, aku mau nanya serius. Kamu jawab jujur ya.
Rizal : Kenapa, Do?
Dodo : Kamu pernah ke dukun?
Rizal : Um, enggak.
Dodo : Kamu masih nyimpen rasa dendam nggak sama Putra waktu kamu kalah tawuran dulu?
Aji : Iya, jawab aja Jal. Gua tau sifat lo, Jal...
Rizal : ...
Dodo : Rizal? Jawab, ini penting...
Aji : Jujur aja Jal. Apa benar kamu ingin kehidupan Putra dan tim kami menjadi hancur?
Dodo : Jujur Jal, jujur...
Rizal : ...
Rizal mulai meneteskan air mata. Aih, jagoan bisa nangis juga ya?
Rizal : Ma... maaf.. maafkan a...aku... semua....
Aji : Sini Jal, gapapa. Tenang dulu bro, nanti baru lu ceritain.
Rizal : I...iya...
Akhirnya, tangisnya pun perlahan terhenti.
Aji : Udah ya Jal, semua orang memang pernah melakukan kesalahan.
Rizal : Tapi... Kesalahanku banyak...
Ali : Apa kamu masih dendam sama aku gara-gara prank call waktu itu, Jal?
Rizal : Nggak Ali. Aku cuma dendam ke Putra.
Dodo : Terus, kenapa tim kami juga kena, Jal...
Rizal : Itu nggak bisa kukendalikan... Aku cuma minta Putra menjauh dari kalian dan menjadi toxic. Aku nggak tahu kalo bisa jadi kayak gini...
Dodo : Itu kan pengaruh kamu juga, Jal! Alffy dan Putu menjauh kan gara-gara kamu juga! Masih inget kan kamu nipu Alffy sama marahin Putu? Kamu jangan pura-pura lupa, Jal.
Rizal : I..iya, aku salah... Aku terlalu berlebihan, sampai membuat pertemanan kalian hancur...
Aji : Rizal, mulai sekarang kamu harus bisa mengatur emosimu, ya? Jangan sampai hal separah ini terjadi lagi.
Rizal : I...iya Aji, aku minta maaf.
Dodo : Rizal, sekarang kamu harus balikin seperti semula. Sini aku temenin kamu ke dukunnya ya :)
Ali : Iya, Jal. Aku temenin juga ya.
Aji : Sama, aku juga.
Rizal : Makasih semuanya...
Mereka pun pergi ke dukun yang kemaren mereka datangi.
Dukun 2 : Ada perlu apa kalian kemari?
Rizal : Pak, masih ingat saya nggak?
Dukun 2 : Rizal kan?
Rizal : Iya pak. Saya ingin mengembalikan semuanya seperti semula.
Dukun 2 : Kamu yakin? Dulu kan kamu bilang sendiri karena dendam dengan teman kamu.
Rizal : Yakin banget pak! Saya ingin semuanya, kehidupan Putra dan teman-temannya, menjadi seperti semula!
Dukun 2 : Apakah kamu punya, ehem-ehem?
Rizal : Ini pak!
Dukun 2 : Oke. Bim salabim. Bla-bla-bla...
Beberapa menit kemudian...
Dukun 2 : Hiya! Nah, Rizal. Harusnya sekarang sudah membaik. Kalau masih belum, silahkan datang kesini lagi, gratis.
Rizal : Iya pak, makasih atas jasanya.
Dukun 2 : Sama-sama.
Rizal : Kalau begitu, saya permisi dulu ya. Dodo, Ali, Aji, ayo kita pulang!
Akhirnya, efek mantra dukun tersebut pun hilang. Apa yang terjadi saat mereka pulang ke rumah?
Dodo : Akhirnya, kamu sadar juga ya Rizal. Dendam itu tidak baik.
Rizal : Iya Do. Sekarang hati dan pikiranku terasa lebih fresh.
Ali : Rizal, maafin aku ya. Gara-gara aku prank call, pertengkaran dulu terjadi dan malah jadi kayak gini.
Rizal : Aku paham kok sekarang, kamu cuma mau bercanda kan? Jujur, gua dulu juga pernah prank call kayak kamu, hehe.
Dodo : Pertanyaannya, gimana dengan teman kita? Gilang, Alffy, Putu, Iqbal, David, dan Reku?
Rizal : Iya ya. Mereka kan terhasut sama Putra.
Aji : Mending kita pulang dulu.
Saat mereka sampai rumah...
Dodo : Assalamualaikum!
Gilang, Alffy, Putu, Iqbal, David, Reku : Waalaikumsalam! Akhirnya Dodo nyampe rumah juga!
Gilang, Alffy, Putu, Iqbal, David, Reku : Waalaikumsalam! Akhirnya Dodo nyampe rumah juga!
Dodo : Lho, kalian?
Gilang : Iya, kami sadar udah dihasut sama Putra.
Reku : Iya, maaf ya Raka. Aku kemaren jahat sama kamu di taman.
Raka : Gapapa Rek.
Rizal : Alffy, Putu, aku minta maaf ya tentang yang dulu.
Alffy dan Putu : Iya, gapapa kok Jal. Bagus kalo kamu sadar, hehe.
Dodo : Guys, gimana kalo kita jenguk Putra?
Putu : Aku capek.
Dodo : Yaudah. Rizal, ayo kita jenguk Putra!
Rizal : Yuk!
Dodo dan Rizal berdua akan pergi menjenguk Putra di penjaranya.
Dodo : Permisi pak polisi, kami ingin menjenguk Putra.
Polisi : Putra yang mana dek?
Rizal : Nama lengkapnya Putra siapa, Do?
Dodo : Dipikir aku tahu?
Dodo : Dipikir aku tahu?
Polisi : Oh, disini cuma ada satu Putra. Nanti dulu ya, nanti Putranya kesini.
Dodo dan Rizal : Baik pak.
Polisi : Ini Putranya, dek. Kalian punya waktu 15 menit.
Dodo dan Rizal : Halo Putra!
Putra : Dodo? Rizal?
Rizal : Putra, gua minta maaf ya. Sebenarnya gua masih dendam sama lu gara-gara kejadian yang dulu...
Putra : Gua juga minta maaf ya Do, bikin temen-temen ngejauh dari lu. Entah mengapa gua nggak bisa mengendalikan diri sendiri.
Dodo : Bisa dijelaskan, Jal?
Rizal : Gini Put. Gua ke dukun buat mengubah pikiran lu menjadi jahat, maaf ya Put...
Putra : Iya Jal, gapapa. Akhir-akhir ini gua udah sadar kok bro. Sekarang gua udah tobat!
Rizal : Sama, bro!
Dodo : Nah, gitu dong! Sesama teman memang tak perlu saling bermusuhan :) Udah ya Put, tetap semangat!
Putra : Iya Do. Rizal, kamu baik-baik ya di luar sana. Jangan kayak gua...
Putra : Iya Do. Rizal, kamu baik-baik ya di luar sana. Jangan kayak gua...
Rizal : Iya, Put. Tenang aja.
Polisi : Waktu 15 menit kalian sudah selesai. Ayo Putra, kita kembali ke penjara.
Putra : Dodo, Rizal, gua duluan ya. Dadah!
Dodo dan Rizal : Dadah, Putra!
Dodo dan Rizal : Dadah, Putra!
Dodo dan Rizal kembali ke rumah.
David : Rizal, gimana keadaan Putra sekarang?
Rizal : Udah tobat kok sekarang dia.
Rizal : Udah tobat kok sekarang dia.
Semua : Alhamdulillah.
Dodo : Sekarang, ayo kembalikan tim Arab Gundul yang seperti dulu! Semuanya??
Semua : Arab Gundul, Let's Go!
Semua : Arab Gundul, Let's Go!
Akhirnya, Tim Arab Gundul kembali seperti semula!
TAMAT.
Komentar
Posting Komentar