Catatan pribadi 1 : Tidak Naik Kelas
Banyak yang beranggapan bahwa anak tidak naik kelas itu adalah anak yang bodoh. Dikaitkan masalah otak melulu. Padahal bisa jadi ada masalah lainnya yang bisa membuat anak tidak naik kelas. Contohnya karena pernah tidak masuk berturut-turut selama sekian hari, masalah di rumah dia tidak bisa belajar dengan tenang. Masalah anak menyerap pelajaran, ada anak yang cepat menyerap pelajaran, ada juga anak yang lambat menyerap pelajaran, ada yang hanya mendengarkan bisa diserap, ada yang baru bisa menyerap pelajaran dengan melihat, membaca, menirukan, bahkan sambil bergerak. Lalu masalah sikap(jika sekolah si anak nilai sikap tidak mempengaruhi nilai total, lewatkan poin ini), dan masalah yang lainnya. Ditambah orang tua inginnya si anak menguasai semua mata pelajaran yang disukainya maupun yang tidak. Ditambah lagi kurikulum yang bertambah dashyat. Ingat tidak dulu kita kelas 1 baru belajar membaca, sekarang kelas 1 sudah harus mengisi soal:
Contohnya: Umat Hindu merayakan....., si anak belum bisa baca sudah harus mengisi soal. Padahal kalau belum bisa baca berarti belum bisa mengisi. Belum lagi jika syarat naik sekolah di sekolah si anak itu dashyat, contoh:
Mata pelajaran utama tidak boleh ada yang merah
Mata pelajaran pendukung hanya boleh 1 mata pelajaran yang merah
Sikap harus A
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Padahal cara menyerap pelajaran si anak berbeda-beda. Ditambah masalah yang mengganas bahkan masalah guru yang galak, pelajaran yang sulit, peralatan pendukung yang kurang memadai, dan lain-lain. Jadi, intinya, jangan menilai ada anak tidak naik kelas itu bodoh, lihatlah masalah lainnya. Ingatlah peribahasa ini: "Jangan menilai buku hanya dari sampulnya" Jadi, jangan menilai anak hanya dari sisi luarnya. Lihatlah pada sisi dalamnya. Orang terkenal saja pernah beberapa pernah tinggal kelas, tapi mereka sudah menjadi orang yang hebat. Jadi, jangan lihat anak dari sisi luarnya, sisi dalamnya, bisa jadi ada masalah yang membuat tidak naik kelas.
Contohnya: Umat Hindu merayakan....., si anak belum bisa baca sudah harus mengisi soal. Padahal kalau belum bisa baca berarti belum bisa mengisi. Belum lagi jika syarat naik sekolah di sekolah si anak itu dashyat, contoh:
Mata pelajaran utama tidak boleh ada yang merah
Mata pelajaran pendukung hanya boleh 1 mata pelajaran yang merah
Sikap harus A
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Padahal cara menyerap pelajaran si anak berbeda-beda. Ditambah masalah yang mengganas bahkan masalah guru yang galak, pelajaran yang sulit, peralatan pendukung yang kurang memadai, dan lain-lain. Jadi, intinya, jangan menilai ada anak tidak naik kelas itu bodoh, lihatlah masalah lainnya. Ingatlah peribahasa ini: "Jangan menilai buku hanya dari sampulnya" Jadi, jangan menilai anak hanya dari sisi luarnya. Lihatlah pada sisi dalamnya. Orang terkenal saja pernah beberapa pernah tinggal kelas, tapi mereka sudah menjadi orang yang hebat. Jadi, jangan lihat anak dari sisi luarnya, sisi dalamnya, bisa jadi ada masalah yang membuat tidak naik kelas.
Komentar
Posting Komentar